Selasa, 11 September 2007

Bersihnya Hati

Pagar rumah yang terkunci rapat, terlihat seolah -olah tiada penghuninya di rumah besar itu. Ku buka tas bagian depan untuk mencari sebuah kunci yang kumaksud. Setelah membebaskan gembok dari ikatan pagar, kubuka lebar hingga motorku pun bisa memasuki teras rumah. Terdengar dari dalam pintu rumah berbunyi tanda penghuni rumah melepaskan kunci lalu membukanya.“Assalamu'alaikum...” ku sampaikan salam“Wa'alikumsalam.... Aduhh nak...! ibu hari ini dapat teguran dari Allah. Wahh... seru poko'nya. Memang kesalahan ibu ini nak” jawab ibu diiringi deretan cerita yang sepertinya sudah sedari tadi ditahan untuk disampaikan. Kuhampiri beliau lalu kucium tangannya. Lalu kami memasuki rumah dengan tangan kami yang belum terlepas.
Selengkapnya>>

Tidak ada komentar: